3.5 Teori Johary Windows
Teori Johary Windows
Hubungan antara konsep diri dan membuka diri dapat dijelaskan dengan Johari Window. Penjelasan Johari Window tentang tingkat keterbukaan dan tingkat kesadaran tentang diri kita.
Joseph Luft dan Harrington Ingham, mengembangkan konsep
Johari Window sebagai perwujudan bagaimana seseorang berhubungan
dengan orang lain yang digambarkan sebagai sebuah jendela. ’‘Jendela’’
tersebut terdiri dari matrik empat sel, masing-masing sel menunjukkan
daerah self (diri) baik yang terbuka maupun yang disembunyikan. Keempat
sel tersebut adalah daerah publik, daerah buta, daerah tersembunyi, dan daerah yang tidak disadari.
Open area adalah informasi
tentang diri kita yang diketahui oleh orang lain seperti nama,
jabatan, pangkat, status perkawinan, lulusan mana, dll. Ketika memulai
sebuah hubungan, kita akan menginformasikan sesuatu yang ringan tentang
diri kita. Makin lama maka informasi tentang diri kita akan terus bertambah secara vertikal sehingga mengurangi hidden area. Makin besar open area, makin produktif dan menguntungkan hubungan interpersonal kita.
Hidden area berisi informasi yang kita tahu tentang diri kita tapi tertutup bagi orang lain. Informasi ini meliputi perhatian kita mengenai atasan, pekerjaan, keuangan, keluarga, kesehatan, dll. Dengan tidak berbagi mengenai hidden area, biasanya akan menjadi penghambat dalam berhubungan. Hal ini akan membuat orang lain miss komunikasi tentang kita, yang kalau dalam hubungan kerja akan mengurangi tingkat kepercayaan orang.
Blind area yang
menentukan bahwa orang lain sadar akan sesuatu tapi kita tidak.
Misalnya bagaimana cara mengurangi grogi, bagaimana caranya menghadapi
dosen A, dll. Sehingga dengan mendapatkan masukan dari orang lain, blind
area akan berkurang. Makin kita memahami kekuatan dan kelemahan diri
kita yang diketahui orang lain, maka akan bagus dalam bekerja tim.
Unknown area adalah informasi
yang tidak diketahui oleh orang lain dan diri kita. Sampai kita dapat
pengalaman tentang sesuatu hal atau orang lain melihat sesuatu akan
diri kita bagaimana kita bertingkah laku atau berperasaan. Misalnya
ketika pertama kali seneng sama orang lain selain anggota keluarga kita. Kita tidak pernah bisa mengatakan perasaan “cinta”. Jendela ini akan mengecil sehubungan kita tumbuh dewasa, mulai mengembangkan diri atau belajar dari pengalaman.
Daerah publik
adalah daerah yang memuat hal-hal yang diketahui oleh dirinya dan
orang lain. Daerah buta adalah daerah yang memuat hal-hal yang
diketahui oleh orang lain tetapi tidak diketahui oleh dirinya.
Daerah tersembunyi adalah daerah yang memuat hal-hal yang diketahui oleh diri sendiri tetapi tidak diketahui oleh orang lain.
Oleh karena adanya perbedaan individual, maka besarnya masing-masing daerah pada seseorang berbeda dengan orang lain.
Pengenalan diri dapat dilakukan melalui 2 tahap, tahap yang pertama pengungkapan diri (self-disclosure) dan tahap yang kedua menerima umpan balik (feedback).
Kesimpulan
Setelah
seseorang melakukan upaya mengenali kekuatan dan kelemahan diri, orang
lain akan menyadari siapa saya? Mengenal diri bukanlah tujuan. Pengenalan diri adalah sebagai wahana (sarana) untuk mencapai tujuan
hidup. Oleh karenanya, setelah seseorang dapat menjawab pertanyaan
siapa saya? maka pertanyaan selanjutnya adalah saya ingin menjadi siapa?
Jawaban atas pertanyaan tersebut tentunya beragam, sesuai dengan
peran-peran yang dimainkannya. Manusia memiliki kemampuan untuk mengubah atau mengembangkan diri.
Referensi
Christina, dkk., 2003. Komunikasi Kebidanan. Jakarta: EGC.
indonesia.siutao.com/tetesan/falsafah_tao_dalam_hubungan_antar_manusia.php
mail-archive.com/filsafat@yahoogroups.com/msg02280.html
mubarok-institute.blogspot.com/2006/09/tiga-teori-hubungan-antar-manusia.html
nabble.com/Tiga-Teori-Hubungan-Antar-Manusia-td6240570.html
organisasi.org/pengertian-masyarakat-unsur-dan-kriteria-masyarakat-dalam-kehidupan-sosial-antar-manusia
pakguruonline.pendidikan.net/buku_tua_pakguru_dasar_kpdd_15.html
Tyastuti, dkk., 2008. Komunikasi dan Konseling Dalam Praktik Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya.
Vardiyansah, 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia.
wangmuba.com/tag/pengertian/
Wiryanto, DR., 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Cetakan Ketiga. Jakarta: PT
Christina, dkk., 2003. Komunikasi Kebidanan. Jakarta: EGC.
indonesia.siutao.com/tetesan/falsafah_tao_dalam_hubungan_antar_manusia.php
mail-archive.com/filsafat@yahoogroups.com/msg02280.html
mubarok-institute.blogspot.com/2006/09/tiga-teori-hubungan-antar-manusia.html
nabble.com/Tiga-Teori-Hubungan-Antar-Manusia-td6240570.html
organisasi.org/pengertian-masyarakat-unsur-dan-kriteria-masyarakat-dalam-kehidupan-sosial-antar-manusia
pakguruonline.pendidikan.net/buku_tua_pakguru_dasar_kpdd_15.html
Tyastuti, dkk., 2008. Komunikasi dan Konseling Dalam Praktik Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya.
Vardiyansah, 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia.
wangmuba.com/tag/pengertian/
Wiryanto, DR., 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Cetakan Ketiga. Jakarta: PT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar